Sedekah Cinta untuk sang Bidadari
Seorang sarjana nekad menikahi bunga desa yang dia kenal saat KKN. Padahal saat itu dia masih belum
punya pekerjaan tetap. Prinsip hidupnya tidak sama dengan pemuda lain. Dia meyakini justru Allah akan
mencukupi hidupnya setelah menikah. Namanya Pak Ahmad. Dia dikenal sebagai guru yang idealis,
berintegritas tinggi dan kreatif dalam mengajar. Dia juga berhasil memasyarakatkan resep membina
keluarga bahagia. Yakni panggilan ‘sayang’ dan ‘saling mencium tangan’ kepada pasangan
ketika berjabatan tangan. Memasuki usia pernikahan yang ketigabelas, Allah datangkan ujian berat kepada Pak Ahmad dan istrinya.
Istrinya yang semula cantik berubah kurus dan di sekujur tubuhnya muncul beruntusan serta perutnya membesar.
Ternyata setelah diperiksa di rumah sakit, dia mengidap penyakit kanker darah yang sudah parah.
Setelah mulai diobati, penderitaan tidak langsung hilang. Bahkan semakin bertambah berat dari hari ke hari.
Karena efek obat kemo yang diminumnya. Efek terberat rupanya membuat kedua matanya hampir buta.
Sehingga aktifitas sehari-harinya harus dibantu oleh sang suami. Mulai dari makan harus disuapi, baju dan
jilbabnya disetrikakan, bahkan lipstick pun dioleskan suaminya. Begitulah takdirnya. Tapi rupanya justru hal itu
membuat ikatan cinta mereka semakin erat. Kemana pun pergi wajib bergandengan tangan. Betul kata Cak Nun,
“Pada akhirnya kamu akan hidup bersama karakter dan akhlaknya, bukan dengan ketampanan dan kecantikannya.” Novel ini ternyata tidak melulu serius dan menyedihkan, tapi kisah lucu dan romantis pun bisa dinikmati dari
awal hingga akhir. HATI-HATI! Novel ini akan membuat Anda lebih setia dan sayang pada pasangan.
Karena novel ini akan terus memaksa imanmu untuk tidak berpaling ke lain hati. Ada juga yang unik
dalam novel ini, Anda akan disuguhkan trik agar bisa bertemu dengan malaikat.
***
KETERANGAN BUKU:
Judul: Sedekah Cinta untuk sang Bidadari
Penulis: Emha Al Jalery
Jumlah Halaman: 266 hal
Ukuran: 14x20 cm