Bintang Senja
Tentang dia yang selalu bersedia duduk di sampingku namun kami hanya menyeduh gelas kosong.
Aku bahkan tidak tahu dia lebih suka teh atau kopi. Apa pun yang kutanyakan jawabannya selalu satu
senyuman-dia tahu dia terlihat manis dengan itu. Laki-laki yang gemar membuat polaroid bersamaku namun
menyimpan analognya sendiri. Dalam hubungan ini, aku berpasangan dengannya, tanda tanya berpasangan dengan tidak apa-apa
Keraguanmu, ketakutanmu, dan kalimat yang tidak bisa kamu ucapkan padaku, biar kupikul dengan tegas.
Karena di matamu sudah tidak ada kita. Karena aku juga berharga untuk sebuah keyakinan.
Mataku dulu berbinar melihat percikan. Sebelah kini sayu menemukan apinya sudah redup. Rasa menggebu-gebunya sudah selesai, ya?
Aku kira kita akan lebih panjang. Tidak berharap banyak, hanya sedikit lebih lama.
Mungkin akhirnya nanti, aku mampu tidak berantusias lagi ketika itu tentangmu. Nanti aku akan mendengar namamu
seperti suara latar. Nanti aku akan mengingatmu sebagai seseorang yang hampir aku sayang. Sayang sekali.
Aku harap kita dapat bertemu dan dapat saling mencintai kembali di kehidupan selanjutnya.
***
KETERANGAN BUKU:
Judul: Bintang Senja
Penulis: Alodya Naura
Jumlah Halaman: 130 hal
Ukuran: 14x20 cm