Fakta Jiwa
Setiap yang berjiwa berhak menghembuskan nafas, bukan sekadar tentang hidup, namun juga tentang
sebersyukur apa dia mampu menghidup-hidupi dirinya di tengah luka. Setiap cerita itu bernilai, dari setiap dera
dan deru, meramu jiwa hingga apapun adanya, ia tetaplah jiwa. Ia berhak merasakan haru dari setiap biru lukanya,
pun ia berhak untuk mengobatinya. Kesabaran tidak pernah identik dengan mengingkari luka, justru kesabaran
adalah: tentang keluh yang diperdengarkannya di hadirat Dia Yang Maha Kasih, hingga tentang air mata
dan ketenangan yang dialirkannya.
Tuhan masih menjadi Yang Maha Baik, ketika Dia memperkenankan setiap hamba-Nya
untuk mengadu. Kita akhirnya sadar, bahwa terdapat satu titik, di mana kita benar-benar sejauh itu dengan Tuhan.
Kita terlalu fokus tentang kebiasaan Tuhan sebagai penguji dan pembalas, hingga lupa kebiasaan-Nya yang lain: pecinta dan perindu.
Mari kita kembali, menuju ruang ketabahan, lalu mengisinya dengan kata-kata terjujur yang kita miliki.
Seiring dengan beralih dan bertukarnya nasib, kita akhirnya menerima seperangkat fakta, bahwa di genggaman-Nya,
segenap jiwa: saling beralih rasa antara suka dan duka, saling beralih cerita antara bahagia dan nestapa, hingga saling
beralih masa antara akrab dan asing.
Masing-masing kita, harus menerima fakta jiwa. Inilah fakta jiwaku, bagaimana denganmu?
***
KETERANGAN BUKU:
Judul: Fakta Jiwa
Penulis: Daima Talibnur
Jumlah Halaman: 137 hal
Ukuran: 14x20 cm