Merdeka Belajar Untuk Semua
Merdeka Belajar Untuk Semua
Penulis : Safuri Musa, Sri Nurhayati, Rahmi Zubaedah, Rita Uthartianty
Esensi Merdeka
Belajar adalah bagaimana memberikan kesempatan kepada peserta didik
seluas-luasnya untuk mengembangkan potensi, minat dan kebutuhan belajarnya dalam
suasana lingkungan yang nyaman dan bahagia tanpa adanya tekanan.
Konsep Merdeka
Belajar sejatinya telah digagas dan deperjuangkan oleh para tokoh-tokoh
pendidikan sebelumnya, baik dari Indonesia sendiri maupun para tokoh dunia.
Sebut saja K.H. Ahmad Dahlan, Hasyim Asyari, Rd.Ajeng Kartini, Rd. Dewi
Sartika, Rohana Kudus, Ki Hajar Dewantara, dan M. Sjafei. Kemudian tokoh
pendidikan dunia misalnya Plato, Aristoteles,
John Locke, M.J. Langeveld dan J.J. Rousseau, Al Ghazali, Ibnu Sina, Ibnu Khaldum, Paulo
Freire dan Ivan Illich.
Buku ini mengupas tentang bagaimana upaya bangsa
Indonesia dalam memberantas warganya dari buta huruf di awal kemerdekaan, yang
saat itu terdapat 97% masyarakat Indonesia yang buta huruf. Karena saat
penjajahan Belanda pendidikan sangat dibatasi, masyarakat dibuat bodoh, miskin
dan terbelakang. Kemudian dibahas tentang pandangan beberapa tokoh tentang
pentingnya pendidikan bagi kemanusiaan untuk menjadi cerdas dan berdaya.
Berikutnya dikaji tentang konsep Merdeka Belajar, profil Pelajar Pancasila,
Merdeka Belajar pada perguruan tinggi, dan implementasi Merdeka Belajar pada
satuan pendidikan nonformal, khususnya pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat.